
Oleh: Hawa Dwi Pratiwi (Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran)
Kesehatan gigi dan mulut pada anak usia dini memegang peranan penting dalam tumbuh kembang mereka. Sayangnya, banyak orang tua yang masih menganggap perawatan gigi anak bukanlah prioritas utama. Salah satu faktor yang berpengaruh besar terhadap pengetahuan dan perilaku perawatan gigi anak adalah kondisi finansial keluarga. Keterbatasan finansial dapat membatasi akses orang tua terhadap informasi dan layanan kesehatan gigi, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan gigi anak dan meningkatkan risiko stunting.
Berdasarkan data yang terkumpul terdapat anak usia dini sebanyak 70-an anak di RW 8 Desa Jelehong. Melalui survey yang dilakukan di 2 PAUD dengan jumlah responden sebanyak 25 orang. Hasil survey menunjukkan bahwa 12 dari 25 responden (48%) tidak memiliki anggaran khusus untuk perawatan gigi, dan beberapa di antaranya merasa bahwa biaya perawatan gigi anak menjadi beban finansial keluarga.
Sumber: Hasil kuesioner
Pengetahuan yang memadai mengenai pentingnya perawatan gigi tidak serta-merta dimiliki oleh semua orang tua. Keluarga dengan kondisi finansial yang baik cenderung memiliki akses yang lebih luas terhadap edukasi kesehatan, pemeriksaan gigi rutin, serta produk perawatan gigi yang berkualitas seperti pasta gigi berfluoride dan sikat gigi yang sesuai.
Sebaliknya, keluarga dengan kondisi ekonomi yang terbatas sering kali tidak mampu mengakses layanan kesehatan gigi secara rutin. Prioritas keuangan mereka biasanya difokuskan pada kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Hal ini menyebabkan edukasi kesehatan gigi menjadi terabaikan. Rendahnya pemahaman ini berkontribusi pada pola perawatan yang kurang baik, seperti jarangnya menyikat gigi anak dan kurangnya perhatian terhadap konsumsi makanan yang berpotensi merusak gigi.
Selain itu, keterbatasan finansial juga mengurangi kesempatan orang tua untuk menghadiri kegiatan edukasi kesehatan gigi yang mungkin diselenggarakan oleh posyandu atau lembaga kesehatan lainnya. Dengan demikian, akses informasi yang terbatas ini semakin menurunkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan gigi sejak dini.
Perilaku perawatan gigi pada anak PAUD sangat dipengaruhi oleh pola asuh dan kebiasaan yang ditanamkan oleh orang tua. Anak yang terbiasa diajarkan untuk menyikat gigi secara teratur cenderung memiliki kesehatan gigi yang lebih baik. Namun, anak-anak dari keluarga dengan kondisi finansial terbatas sering kali tidak mendapatkan perhatian yang memadai dalam hal perawatan gigi.
Beberapa perilaku yang sering ditemukan pada anak PAUD dengan kondisi finansial keluarga yang terbatas adalah:
- Jarang Menyikat Gigi: Banyak anak tidak diajarkan menyikat gigi secara teratur, terutama sebelum tidur.
- Penggunaan Produk Perawatan yang Tidak Tepat: Keterbatasan finansial membuat keluarga memilih produk perawatan gigi yang lebih murah namun kurang efektif.
- Kebiasaan Konsumsi Makanan Manis: Konsumsi makanan manis tanpa pengawasan dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi.
- Tidak Rutin Periksa ke Dokter Gigi: Biaya pemeriksaan gigi yang dianggap mahal membuat banyak keluarga menunda atau bahkan mengabaikan pemeriksaan rutin.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat meningkatkan risiko gigi berlubang, infeksi gusi, dan masalah kesehatan gigi lainnya yang dapat berdampak jangka panjang.
Masalah kesehatan gigi yang tidak ditangani dengan baik dapat memengaruhi asupan nutrisi anak. Anak yang mengalami gigi berlubang atau infeksi gigi biasanya merasa nyeri saat makan, sehingga cenderung memilih makanan yang lebih lunak dan kurang bergizi. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Kurangnya asupan nutrisi yang optimal dalam jangka waktu yang lama dapat memicu stunting. Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan tinggi badan anak menjadi terhambat akibat kekurangan nutrisi kronis. Anak yang mengalami stunting tidak hanya menghadapi masalah pertumbuhan fisik, tetapi juga keterlambatan perkembangan kognitif yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mereka di masa depan.
Menurut penelitian, anak-anak yang memiliki kesehatan gigi yang buruk lebih rentan terhadap infeksi dan peradangan kronis yang juga dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi. Oleh karena itu, menjaga kesehatan gigi sejak dini tidak hanya penting untuk kesehatan mulut, tetapi juga berperan dalam mencegah stunting.
Peranan keluarga dalam mengatasi permasalahan tersebut menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Pengelolaan keuangan keluarga di tengah-tengah keterbatasan finansial menjadi tantangan sekaligus harapan untuk bisa memenuhi kebutuhan kesehatan guna mencegah risiko stunting pada anak. Pengelolaan keuangan keluarga bisa menjadi kunci tercapainya kondisi keuangan yang stabil. Oleh karena itu setiap keluarga perlu membuat strategi keuangannya sendiri sesuai dengan kebutuhan, prioritas, dan tanggungan masing-masing. Berikut adalah cara mengelola keuangan keluarga secara efektif untuk masa depan yang lebih sehat.
Melalu persiapan finansial yang memadai dan kestabilan ekonomi keluarga. Kesehatan gigi anak PAUD bisa ditingkatkan untuk mengurangi dampak langsung terhadap rumbuh kembang mereka. Dengan persiapan finansial yang memadai dan edukasi yang tepat bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya penurunan angka stunting di Desa Jelegong. Mari bersama-sama meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan gigi demi masa depan yang lebih baik. Bersama keuangan keluarga yang terkelola menuju anak-anak yang sehat dan cerdas.
Sumber Referensi:
Cristian, O. (n.d.). 8 Kiat Mengatur Keuangan Keluarga dan Kunci Suksesnya, Yuk Terapkan! https://www.finansialku.com/perencana-keuangan/mengatur-keuangan-keluarga/
ruangmenyala. (n.d.). 10 Metode Budgeting untuk Mengelola Keuangan, Efektif! https://www.ruangmenyala.com/article/read/metode-budgeting
Setiadi, A. (n.d.). Cara Mengelola Keuangan Keluarga dengan Bijak: Kunci Harmoni Finansial Depan Blog Insight. https://adrian.co.id/cara-mengelola-keuangan-keluarga-dengan-bijak-kunci-harmoni-finansial/